Maya

Maya
Who am I.?

Kamis, 08 Januari 2015

Implementasi Etika kepada Orang Tua

Peran orang tua serta orang terdekat sangat berpengaruh terhadap perilaku seorang anak. Ada peribahasa yang mengatakan bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Yang di dalam peribahasa tersebut tergambarkan bahwa seorang anak akan meniru apa yang di lakukan serta di ajarkan orang tuanya. Apabila orang tua mengajarkan suatu keburukan, maka anak juga akan cenderung melakukan hal yang tak jauh dari apa yang di lakukan orang tuanya.
Orang tua merupakan guru pertama bagi anak. Dan sudah seyogyanya seorang guru itu mengajarkan suatu kebaikan yang tentunya akan di tirukan oleh seorang anak. Apa jadinya apabila seorang guru itu tidak memberikan teladan yang baik bagi anak, bisa di katakan juga apabila gurunya buruk maka muridnya akan jauh lebih buruk, seperti halnya peribahasa guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Hal itu bisa di artikan bahwasanya apabila seorang guru mengajarkan keburukan maka muridnya akan melakukan hal buruk melebihi yang di ajarkan gurunya.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang terdekat bagi anak adalah orang tua. Orang tua di harapkan bisa sekaligus menjadi teman yang bisa membuat anak nyaman serta anak akan terbiasa mengadukan apa yang di alaminya kepada orang tuanya. Apabila orang tua bisa merangkap posisi teman sekaligus bagi anak, maka akan di pastikan si anak tersebut akan merasa mempunyai tempat bersandar yang baik.
Distorsi yang terjadi sekarang ialah, seorang anak yang menempatkan orang tuanya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Anak-anak jaman sekarang terbiasa menggunakan bahasa yang terkesan kurang sopan terhadap orang tua. Dalam hal ini ada ketidak sesuaian penempatan posisi. Memang benar orang tua bisa di jadikan teman untuk bercerita serta menuangkan segala keluh kesah. Akan tetapi, teman di sini juga harus bisa di bedakan dalam hal memilih kata-kata serta etika berbicara kepada orang tua. Seorang anak di haruskan untuk menggunakan bahasa yang paling halus saat berbicara kepada orang tua.
Dalam budaya jawa, pemilihan kata saat berbicara kepada orang tua menempati posisi paling atas, yakni menggunakan bahasa “Kromo Inggil”. Masyarakat jawa menempatkan status orang tua sebagai orang yang paling layak untuk di hormati. Seorang anak sudah selayaknya menghormati serta berbakti kepada orang tua. Karena orang tualah yang paling berhak mendapatkan posisi teratas. Hal ini di karenakan karena jasa dan pengorbanannya yang tidak dapat di tukar dengan hal apapun.
            Yang paling menjadi kecemasan di era kontemporer saat ini adalah seorang anak tidak lagi menunjukan penghormatannya. Anak sudah tidak lagi mempunyai etika saat berbicara kepada kedua orang tuanya. Hal inilah yang paling penting di perhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya kecanggihan tehnologi di jadikan alat untuk mengimplementasikan rasa hormat kepada kedua orang tua. Jangan sampai kecanggihan teknologi menjadi penghalang untuk tidak lagi menaruh hormat kepada orang tua.
            Bentuk-bentuk penghormatan kepada kedua orang tua dapat di implementasikan dengan cara memilih bahasa yang baik kepada keduanya, jangan sampai mengeluarkan kata yang tidak pantas kepada keduanya. Karena sesuatu yang tak dapat di tarik kembali adalah waktu dan perkataan. Oleh karenanya jangan sampai kita mengucapkan perkataan yang dapat menyakiti keduanya. Karena apabila kita sedikit saja menggoreskan luka di hati orang tua kita, maka rasa sakit hati orang tua itulah yang membuat momok yang akan terus menghantui diri kita.

Menghormati serta beretika saat berkomunikasi kepada kedua orang kita sudah sepatutnya di perhatikan. Sebagai anak kita harus mempunyai akhlak yang baik agar orang tua kita bangga memiliki kita. Sebenarnya orang tua tidak pernah menuntut banyak kepada kita, mereka hanya berharap kita menjadi orang yang bermanfaat dan memiliki akhlak yang baik. Karena harta yang paling berharga bagi orang tua yakni memiliki anak yang berhati mulia dan dapat bermanfaat bagi orang sekitarnya. Ada peribahasa “Air susu di balas dengan air tubah”. Jangan sampai kita menjadi anak yang tidak tau terima kasih dan durhaka kepada kedua orang tua kita. Jadikan mereka bangga dengan kita dengan cara berbakti serta selalu mempunyai etika di saat sedang berkomunikasi kepada mereka.