Mahasiswa
sebagai Agen Perubahan
Beban
akademik yang harus di penuhi secepat dan semaksimal mungkin membuat mahasiswa
di hadapkan terhadap dua pilihan, antara memilih mengerjakan tugas yang di
bebankan atau melakukan kegiatan sosial yang dapat mengganggu aktifitasnya di
ranah akademik. Mulai dari tuntutan masuk harus berapa persen sampai dengan
mengerjakan tugas yang cukup banyak.
Terkadang tuntutan
akademik mengharuskan mahasiswa untuk mengambil keputusan secepat-cepatnya antara
memilih menyelesaikan tugas yang menjadi keharusan untuk segera di kumpulkan
atau memilih melakukan kegiatan sosial dalam waktu yang bersamaan. Alasan beban
akademik yang sangat padat inilah yang menjadi pembatas tangan mahasiswa untuk
melakukan suatu kepedulian sosial, dan mahasiswa akan terlihat acuh pada
lingkungannya.
Bagi
mahasiswa semester awal, mempertahankan nilai dan mengerjakan tugas merupakan prioritas
utama dalam kesehariannya. Mereka akan beralasan banyak tugas serta harus masuk
kuliah apabila di ajak untuk melakukan kegiatan sosial. Di sini terjadi ketidak
sesuaian karena slogan mahasiswa adalah “Mahasiswa adalah agen perubahan”.
seharusnya slogan itulah yang membuat mahasiswa bersemangat untuk merubah
lingkungannya.
Aktifitas sosial
harus tetap di jalankan meskipun deadline tugas menumpuk. Oleh karenanya, sebagai
mahasiswa haruslah pandai dalam mengatur waktu agar tidak tetap bisa mengerjakan
tugas dengan baik serta berperan aktif dalam masyarakat. Karena mahasiswa
adalah pembaharu dalam masyarakat, untuk itu di perbaharui dulu pola
pemikirannya untuk bisa berperan aktif dalam masyarakat.
Di muat di Koran Minggu Pagi